NAMA: WAHYU DANU S
NPM : 27211319
KELAS: 4EB08
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
5.3 (2013):723-738
PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Gusti Ayu
Made Ervina Rosiana1
Gede
Juliarsa2
Maria M.
Ratna Sari3
1
|
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Bali, Indonesia
e-mail:gusti18ervina@gmail.com / telp: +62 813383098 98
|
2 | |
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Bali, Indonesia
ABSTRAK
|
Kata kunci:pengungkapan csr, profitabilitas, nilai perusahaan
ABSTRACT
The purposeofthis study
wastodetermine the effect of to determine the effect of Corporate Social
Responsibility disclosure to the value of the company on manufacturing
companies listed in Indonesia Stock Exchange to profitability as
a moderating variable.
The samplesused in
the studyis55 observations
of manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2012 which is
where the data in the study came from the secondary data obtained through
technical documentation. The data of this study was to qualify the classical
assumption and test the suitability of the model with an adjusted R2 of 37.6% which is processed using
multiple linear regression
techniques and by
77.8% which is
processed using techniques Moderated Regression Analysis.
The analysis showed thatCSRdisclosurepositive and significant effecton firm
valueandprofitabilityto strengthen theinfluence ofCSR disclosureon firm value.
Keywords: corporate
social responsibility disclosure, profitability, firm value
723
G.A.M, Ervina
Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M. Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia
bisnis saat ini
mengalami kemajuan yang
sangat pesat serta persaingan yang
begitu ketat. Saat
perusahaan semakin berkembang,
maka tingkat kesenjangan sosial
dan kerusakan lingkungan pun semakin tinggi karena adanya aktivitas perusahaan
yang tidak terkendali terhadap berbagai sumber daya untuk meningkatkan laba
perusahaan. Selain pihak
yang terkait langsung
dengan perusahaan, masyarakat
dan lingkungan sekitar perusahaan
pun merasakan dampak
yang ditimbulkan oleh
aktivitas operasi perusahaan. Oleh sebab itu, tanggung jawab perusahaan
tidak hanya kepada para
shareholder, tetapi juga kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan
dengan perusahaan,
seperti pelanggan, pemilik atau
investor, supplier, komunitas
dan juga pesaing (Rika dan
Islahuddin, 2008). Bowen (1943)
menyatakan bahwa keberhasilan dunia bisnis ditentukan oleh bagaimana
kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat umum, bukan hanya untuk
warga bisnis itu
sendiri. Suatu entitas
dalam menjalankan usahanya
tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya,
sehingga menciptakan hubungan timbal balik antara masyarakat dan
perusahaan. Perusahaan membutuhkan
suatu respon yang
positif dari masyarakat yang
diperoleh melalui apa
yang dilakukan oleh
perusahaan kepada para
stakeholder, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar (Kamil dan
Antonius, 2012).
CSR
adalah gagasan yang membuat perusahaan tidak hanya bertanggungjawab dalam hal
keuangannya saja, tetapi juga terhadap masalah sosial dan lingkungan sekitar
perusahaan agar perusahaan dapat
tumbuh secara berkelanjutan, seperti
pendapat Sari (2012)
yang menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan lebih luas lagi, sampai
pada kemasyarakatan. Perkembangan
CSR terkait semakin
banyaknya masalah lingkungan
yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan.
Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan yang aktivitasnya terkait dengan sumber
daya alam wajib mengungkapkan CSR, hal itu termuat dalam UU No.40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (Utama, 2007). Gossling dan Voucht (2007)
724
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
5.3 (2013):723-738
mengatakan bahwa CSR dapat dipandang sebagai kewajiban
dunia bisnis untuk menjadi
akuntabel terhadap seluruh stakeholder,
bukan hanya terhadap salah satu stakeholder saja.
Jika perusahaan tidak memberikan
akuntabilitas kepada seluruh stakeholder yang meliputi
karyawan, pelanggan, komunitas,
lingkungan lokal/global, pada akhirnya perusahaan tersebut akan dinilai buruk
dan tidak akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
CSR merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan untuk memperbaiki masalah sosial danlingkungan yang terjadi
akibat aktivitas operasional
perusahaan, oleh sebab itu CSR
sangat berperan
untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Menurut Heinkel et al.
(2001)perusahaan harus
menganggap CSR sebagai
strategi jangka panjang
yang menguntungkan, bukan sebagai
aktivitas yang merugikan.
Selain itu, Chariri
(2008) berpendapat bahwa pengungkapan
CSR dapat digunakan
sebagai alat manajerial
untuk menghindari masalah social dan lingkungan.
Sembiring (2003) mendapatkan hasil
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan
menurut Preston (1978) dalam Hackston dan Milne (1996), perusahaan akan semakin
banyak mengungkapkan aktivitas CSR apabila tingkat profitabilitas perusahaan
tersebut semakin tinggi. Secara teoritis, semakin banyaknya aktivitas CSR yang
diungkapkan oleh perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat
karena pasar akan memberikan apresiasi
positif kepada perusahaan
yang melakukan CSR
yang ditunjukkan dengan peningkatan
harga saham perusahaan.Investor mengapresiasi
praktik CSR dan melihat aktivitas CSR sebagai pedoman untuk menilai
potensi keberlanjutan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, dalam mengambil
keputusan investasi, banyak investor yang
cukup memperhatikan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan
(Ghoul et al., 2011).
Teori Stakeholder
Stakeholder merupakan semua pihakyang keberadaannya sangat
mempengaruhi dan
dipengaruhi perusahaan, seperti: karyawan, masyarakat,
perusahaan pesaing dan pemerintah
725
G.A.M, Ervina
Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M. Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
(Purwanto, 2011). Daud dan Abrar
(2008) berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting
untuk perusahan mengungkapkan informasinya. Menurut teori
stakeholder, perusahaan merupakan entitas yang beroperasi bukan hanya
untuk kepentingan
perusahaan itu
sendiritetapijuga
harusmemberikan manfaat kepada stakeholder-nya. Oleh
sebab itu, dukungan dari stakeholder sangat mempengaruhi
keberadaan suatu perusahaan.
Jensen (2001) menyatakan bahwa
keputusan manajemen harus memperhatikan stakeholder -
nya
untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Stakeholder juga mempunyai
hak terhadap
tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan, seperti halnya pemegang
saham (Waryanti, 2009).
Teori
Legitimasi
Teori
legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara perusahaan
dengan masyarakat. Menurut teori ini, untuk diterima oleh masyarakat,
perusahaan harus mengungkapkan aktivitas social perusahaan sehingga akan
menjamin kelangsungan hidup perusahaan
(Reverte, 2009).Teori legitimasi
juga berpendapat bahwa
perusahaan harus
melaksanakan dan mengungkapkan
aktivitas CSR semaksimal
mungkin agar aktivitas perusahaan dapat diterima oleh
masyarakat. Pengungkapan ini digunakan untukmelegitimasi aktivitas perusahaan
di mata masyarakat,
karenapengungkapanCSR akan menunjukkan tingkat kepatuhan suatu
perusahaan (Branco dan Rodrigues, 2008).
Teori
Sinyal
Teori sinyal
membahas mengenai dorongan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak
eksternal karena terjadi asimetri informasi antaramanajemen dengan pihak
eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi
keuangan maupun non keuangan harus diungkapkan oleh perusahaan. Salah satu
informasi tersebut adalah tentang aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan, yang
diungkapkan dalam laporan
726
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
5.3 (2013):723-738
tahunan perusahaan.Perusahaan
mengungkapkan CSR dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan
(Rustiarini, 2010).
Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR yaitu
suatu bentuk aktivitas
yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan ekonomi
perusahaan sekaligus peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya dan juga kualitas hidup
masyarakat sekitar. Menurut Cheng dan Yulius (2011), aktivitas CSR dapat memberikan
banyak manfaat, seperti:
dapat meningkatkan citra
dan daya tarik
perusahaan di
mata investor serta
analis keuangan penjualan,
dapat menunjukan brand
positioning, dan
dapat meningkatkan penjualan
dan market share .Pengungkapan
CSRmerupakanmerupakan proses
pemberian informasi kepada
kelompok yang berkepentingan
tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya terhadap sosial dan lingkungan
(Mathews, 1995).
Profitabilitas
Profitabilitas yaitu
kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba (Kartini
dan Arianto, 2008). Kamil dan Herusetya (2012) berpendapat bahwa tingkat
profitabilitas yang semakin
besarmenunjukkan perusahaan mampu
mendapatkan laba yang
semakin besar, sehingga perusahaan
mampu untuk meningkatkan
aktivitas tanggung jawab
sosial, serta mengungkapkan
tanggung jawab sosialnya dalam laporan tahunan dengan lebih luas.
Nilai
Perusahaan
Nilai
perusahaan diartikan sebagai
nilai pasar dalam
penelitian ini, seperti
yang diungkapkan oleh Fama (1978), karena apabila harga saham perusahaan
meningkat, maka
perusahaan dapat
memberikan kemakmuran kepada
para shareholder.
Nilai perusahaan
merupakan indikator penting bagi investor untuk menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela dan Islahuddin,
2008).
727
G.A.M, Ervina
Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M. Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
Nilai
perusahaan dalam penelitian diukur menggunakanTobin’s Q karena informasi
yang diberikan oleh
Tobin’s Q dinilai
paling baik. Tobin’s
Q menunjukkan bahwa perusahaan tidak terfokus pada investor
dalam bentuk saham saja(Sukamulja, 2004 dalam Permanasari, 2010). Perusahaan
yang memiliki Tobin’s Q dengan nilai yang semakin tinggi menunjukkan bahwa
prosfek pertumbuhan perusahaan semakin baik, karena investor akan mengeluarkan
pengorbanan yang lebih untuk perusahaan yang memiliki nilai pasar aset yang
lebih besar daripada nilai bukunya. Apabila nilai Q lebih kecil dari 1, berarti
investasi dalam aktiva tidak menarik (Herawaty, 2008).
Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H
1 :
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
H2 : Profitabilitasmemperkuat
pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.
METODE
PENELITIAN
Penelitiandilakukan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEIperiode 2008-
2012
dengan mengakses website www.idx.co.id. Penelitian menggunakan
sumber data
sekunder
yang didapat darilaporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2008-2012.Pengumpulan data
dengan teknik dokumentasi,
yaitu dengan mengumpulkan dan
memanfaatkan data laporan tahunan perusahaan manufakturtahun 2008- 2012 yang
telah tersedia sebagai informasi. Data tersebut didapat dari situs yang
dimiliki oleh
BEI yaitu www.idx.co.id.
Populasi penelitian yaitu kumpulan
dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
2008-2012 dengan jumlah119 perusahaan.Pengambilan sampel dengan
metode
nonprobability
sampling yaitu dengan teknik purposive
sampling untuk memperoleh
sampel yang sesuai
dengan kriteria yang
ditetapkan, yaitu perusahaan
manufaktur yang
728
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
5.3 (2013):723-738
terdaftar
di BEI selama periode tahun 2008-2012 dan memiliki laporan tahunan lengkap selama periode
tahun 2008-2012. Berdasarkan
kriteria pengambilan sampel
tersebut, diperoleh 11 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sehingga
jumlah sampel selama lima tahun periode pengamatan adalah sebanyak 55 data.
Penelitian ini menggunakan teknik
Analisis Regresi Linier Berganda dan Moderated
Regression Analysis (MRA) dengan menggunakan
program Statistical
Product and Service
Solution(SPSS)versi
15 .
Tahapyang dilakukan adalahuji asumsi klasik, perumusan model
analisis regresi, koefisien determinasi, uji kesesuaian
model dan uji statistik t.
Definisi operasional variabel yang dipakai yaitu:
1.
Pengungkapan
CSR diukur menggunakan daftar pengungkapan tanggung jawab sosial,
yaitu dengan memberi skor “0” untuk setiap item yang tidak
diungkapkan dalam laporan tahunan
perusahaan dan memberi
skor “1” untuk
setiap item yang
diungkapkan (Sembiring, 2005).
CSRI
j = ….…………………………...........……………………………………(1)
Dimana,
CSRI n
k
j
: Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Index perusahaan j
: jumlah skor
pengungkapan yang diperoleh untuk perusahaan j
: jumlah skor
maksimal (78)
2.
Profitabilitasdalam
penelitian diproksi menggunakanReturn On
Assets (ROA).
ROA = …………………………………….…(2)
3.
Nilai
Perusahaan diproksi dengan Tobin’s Q.
………………………………………………….……….(3) Dimana :
729
G.A.M, Ervina
Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M. Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
Q : nilai perusahaan
EMV : nilai pasar
ekuitas (EMV = closing price x jumlah saham yang beredar)
D :
nilai buku dari total hutang
EBV : nilai buku
dari ekuitas
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil Uji
Asumsi Klasik
Penelitian
dilakukan padaseluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI
menggunakan data time series dalam kurun waktu 2008 hingga 2012. Jumlah
data dalam
penelitian ini sebanyak 55
data.Berdasarkan 55 data penelitan, berikut adalah hasil dari uji asumsi
klasik.
Tabel 1.
Hasil Uji
Normalitas
UnstandardizedResidual
Analisis Regresi Linear Berganda MRA
N
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
|
55
1,013
0,256
|
55
0,564
0,909
|
Tabel 1menunjukkan Sig. (2 – tailed)dalam One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test pada analisis regresi linear berganda dan MRA
masing-masing senilai 0,256 dan 0,909 yaitu di atas0,05. Ini berarti bahwa
data yang diuji terdistribusi normal.
Tabel 2.
Hasil Uji
Autokorelasi
Analisis
Regresi Linear Berganda
MRA
Durbin - Watson
1,852
1,772
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2013.
Tabel 2 menunjukkan nilai Dw pada analisis regresi linear
berganda dan MRA masing-
masing sebesar1,852 dan 1,772,
sementara dengan jumlah n = 55 diperoleh nilai d dan 4-d
U = 1,64
U = 2,36. Nilai
Dw sebesar 1,852 dan 1,772terletak diantara nilai d U dan 4-d U yang
730
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
5.3 (2013):723-738
merupakan daerah bebas autokorelasi.
Ini berarti data penelitian tidak mengandung gejala autokorelasi.
Tabel 3.
Hasil Uji
Multikolinearitas
CSR*ROA
Model
|
Tolerance VIF
|
Collinearity Statistics
|
|
CSR | |||
|
|
||
ROA | |||
0,5631,777
0,540 1,851
|
|||
Tabel 3 menunjukkan seluruh variabel bebas dengan
tolerance bernilai diatas 0,1 serta VIF
dengan nilai dibawah
10. Ini berartidata
pada penelitiantidak mengandung
gejala multikolinearitas.
Tabel
4.
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Sig.
CSR
ROA
CSR*ROA
Model
|
Analisis Regresi Linear Berganda
|
MRA
|
1 (Constant) | ||
0,019
0,738
|
0,715
0,441
0,265
0,454
|
Berdasarkan
Tabel 4, nilai
signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap nilai absolute residual pada analisis regresi
linear berganda dan MRAberada di atas 0,05. Ini berarti bahwa tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas pada data penelitian.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Dalam menguji hipotesis pertama dilakukan uji regresi
linear berganda, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 5.
Hasil
Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
Std. | |
|
1 (Constant)
CSR
|
0,156
5,378
|
0,301
0,928
|
0,623
|
0,518
5,794
|
0,606
0,000
|
731
G.A.M, Ervina Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M.
Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
Persamaan regresi yang dihasilkan tabel 5, sebagai
berikut.
Y = 0,156 + 5,378 X
1 + e
1.
Nilai Konstanta 0,156 memiliki arti apabila pengungkapan CSR konstan, maka nilai
perusahaan akan meningkat sebesar 0,156 persen.
2.
Nilai
koefisien regresi pengungkapan CSR
(X1) sebesar 5,378 memiliki arti apabila pengungkapan
CSR meningkat sebesar
1 persen, maka
nilai perusahaan meningkat sebesar 5,378 persen.
Tabel 6.
Hasil MRA
CSR
ROA
CSR*ROA
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
|
|
|||
Std. | ||||||
|
|
|
||||
Model | ||||||
B
|
Error Beta
|
T
|
Sig.
|
|||
1 (Constant) | ||||||
0,720
0,206
-0,561
30,886
|
0,340
1,134 0,024
3,170 -0,039
9,385 0,907
|
2,120
0,181
-0,177
3,291
|
0,039
0,857
0,860
0,002
|
|||
Persamaan regresi yang dihasilkan tabel 6, sebagai
berikut.
Y = 0,720 + 0,206 X
1 – 0,561 X2 + 30,886 X 1X 2 + e
Persamaan regresi tersebut memiliki makna sebagai
berikut.
1.
Nilai Konstanta 0,720
memiliki arti apabila
pengungkapan CSR, profitabilitas,
hubungan antara pengungkapan Corporate Social
Responsibility dengan
profitabilitas
konstan, maka nilai perusahaan
akan meningkat sebesar 0,720 persen.
2.
Nilai
koefisien regresi pengungkapan Corporate
Social Responsibility
(X1)
sebesar 0,206
memiliki arti apabila pengungkapan Corporate Social
Responsibility meningkat sebesar 1
persen dengan anggapan variabel lainnya konstan, maka nilai
perusahaan meningkat sebesar 0,206persen.
732
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.3 (2013):723-738
3.
Nilai koefisien regresi
profitabilitas (X
2)
sebesar
-0,561memiliki arti apabila
profitabilitas meningkat sebesar 1 persen dengan anggapan
variabel lainnya konstan, maka nilai perusahaan menurun sebesar 0,561persen.
Hasil Uji Kesesuaian Model dan Koefisien Determinasi
Uji Kesesuaian Model bertujuan untuk mengetahui apakah
model regresi yang dibuat layak digunakan sebagai alat analisis untuk
menguji pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil
pengujian disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7.
Hasil Uji Kesesuaian Model
Analisis Regresi Linear Berganda MRA
Model
F
Sig.
F
Sig.
1 Regression
Residual
Total
|
33,566 0,000a
|
64,128
|
0,000a
|
Tabel 7 menunjukkan p-valuepada analisis regresi linear
berganda dan MRA masing-
masing sebesar 0,000yaitu di bawah 0,05, berarti
model regresi layak digunakan
dalam penelitian ini.
Nilai Adjusted
R2 pada regresi
linear bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar
variabel independen memengaruhi variabel dependennya. Nilai adjusted
R2dapat dilihat pada
tabel 8.
Tabel 8.
Hasil Koefisien Determinasi
Model
Linear Berganda
Analisis Regresi
MRA
1 R Square
AdjustedRSquare
|
0,388
0,376
|
0,790
0,778
|
Berdasarkan Tabel 8, nilai adjusted R2 pada analisis regresi linear berganda dan MRA
masing-masing
sebesar 0,376 dan
0,778. Nilai adjusted R2 pada analisis
regresi linear
733
G.A.M, Ervina Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M.
Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
berganda
sebesar 0,376 memiliki
arti bahwa37,6% perubahan
nilai perusahaan dapat
dijelaskan oleh variabel
pengungkapan Corporate Social Responsibility , sedangkan62,4%
dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.Sedangkan, nilai adjusted R2 pada MRA sebesar
0,778 memiliki arti bahwa 77,8% perubahan nilai perusahaan
dapat dijelaskan oleh variabel pengungkapan
CSR serta profitabilitas sebagai
variabel moderasi, sedangkan
22,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Hasil Uji Statistik t
Tabel 9.
Hasil Uji Statistik t Analisis Regresi Linear Berganda
CSR
Model
|
B
|
T
|
Sig
|
1 (Constant) | |||
0,156
5,378
|
0,518
5,794
|
0,606
0,000
|
Berdasarkan tabel 9,
diperoleh bahwa variabel
pengungkapan Corporate Social
Responsibility mempunyai koefisien
dengan arah positif.
Hal itu menunjukkan bahwa
peningkatan pengungkapan CSR akan
cenderung memiliki nilai perusahaan yang tinggi.
a.
Pengujian Hipotesis 1
Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil estimasi variabel
pengungkapan Corporate Social
Responsibilitydengan nilai t sebesar 5,794 dengan signifikansi senilai 0,000
yaitu di bawah
0,05 memiliki arti bahwa variabel
pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga Hipotesis 1
diterima . Hal
ini sesuai dengan
teori
stakeholder yang
menyatakanperusahaanberoperasi
bukan hanyauntuk kepentingan
perusahaan itu namun
harus memberikan manfaat
kepada stakeholder-nya.
Apabila
perusahaan dapat memaksimalkan manfaat
yangditerima stakeholder maka akan
timbul
kepuasan dan apresiasi bagi stakeholder dan akan
meningkatkan nilai perusahaan (Freeman
et al. , 2006).
Penelitian dengan hasil yang sama dilakukanLuo dan Bhattacharya (2006)
serta
Nurlela dan Islahuddin (2008).
734
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.3 (2013):723-738
Tabel 10.
Hasil Uji Statistik t MRA
CSR
ROA
CSR*ROA
Model
|
B
|
T
|
Sig
|
1 (Constant) | |||
0,720
0,206
-0,561
30,886
|
2,120
0,181
-0,177
3,291
|
0,039
0,857
0,860
0,002
|
Berdasarkan tabel 10
diperoleh bahwa koefisien
variabel moderasi profitabilitas memiliki arah positif. Hal
ini menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas akan cenderung
memperkuat pengaruh antara pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap nilai
perusahaan.
b.
Pengujian Hipotesis 2
Berdasarkan tabel 10diperoleh hasil estimasi variabel
moderasi profitabilitas dengan nilai
t sebesar 3,291
dansignifikansisenilai
0,002 yaitu dibawah
0,05. Berarti variabel profitabilitas mampu memoderasi
(memperkuat)pengaruhpengungkapan CSRterhadap nilai
perusahaan, sehingga H2 diterima.Seperti
pendapat yang diungkapkan Heinze (1976) dalam
Hackston
dan Milne (1996)
bahwa profitabilitas merupakan
faktor yang menjadikan
manajemen lebih bebas dan fleksibel dalam mengungkapkan CSR
kepada shareholder dan
stakeholder. Profitabilitas yang semakin tinggi akan membuat manajemen
dapat melakukan
dan mengungkapkan aktivitas CSR
secara lebih luas.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa
pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012 dan profitabilitas mampu
memperkuat pengaruh pengungkapan CSR
terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan
penelitian yang telah
dilakukan, saran yang
dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu
penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel
735
G.A.M, Ervina Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M.
Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
yang berbeda atau
dapat menambah sampel,
tidak hanya menggunakan perusahaan manufaktur saja
serta memperluas rentang
waktu penelitian sehingga
diharapkan lebih mampu melakukan
generalisasi pada hasil
penelitian. Selain itu,
penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambah
variabel independen yang
dapatmempengaruhi nilai
perusahaan, seperti Good
Corporate Governance (GCG).
REFERENSI
Bowen, Howard
R. 1943. The Interpretation of
Voting in the
Allocation of Economic
Resources.
The Quarterly Journal of Economics, 58 (1), pp: 27-48.
Branco, Manuel
Castelo and Rodrigues
Lucia Lima. 2008. Faktors
Influencing Social
Responsibility Disclosure by Portuguese Companies.
Journal of Business Ethies , 83,
pp: 685-701.
Chariri, Anis. 2008. Kritik Sosial atas Pemakaian Teori
dalam Penelitian Pengungkapan
Sosial dan Lingkungan. Jurnal Maksi, 8(2), h: 151-169.
Cheng, Megawati dan Yulius Logi
Christiawan. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility terhadap Abnormal
Return . Jurnal Akuntansi dan Keuangan ,
13(3), Mei 2011, h: 24-36.
Daud, Rulfah M. dan Abrar Amri.
2008. Pengaruh Intellectual Capital
dan Corporate
Social
Responsibility terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Empiris
pada Perusahaan
Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi , 1(2), Juli 2008, h: 213-231.
Ghoul, Sadok El, Omrane Guedhami,
Chuck C. Y. Kwok and Dev R. Mishra. 2011. Does
Corporate
Social Responsibility affect the cost of capital?. Journal of Banking &
Finance, 35 (9), pp: 2388-2406.
Gossling, Tobias dan Chris Vocht.
2007. Social
Role Conceptions and Corporate Social
Responsibility
Policy Success. Journal of Business Ethics, 74, pp: 363-372.
Hackston, David dan Markus J.
Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental
Disclosure
in New Zealand Companies. Accounting,
Auditing and Accountability Journal ,
9
(1), pp:
77-100.
Heinkel, Robert, Alan Kraus and
Josef Zechner. 2001. The effect of green investment on
corporate behavior. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, 36 (4), pp: 431.
Herawaty, Vinola. 2008. Peran
Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable
dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Akuntansi
dan
Keuangan, 10 (2), h: 97-108.
Jensen, Michael
C. 2001. Value Maximisation, Stakeholder Theory,
and the Corporate
Objective
Function.European Financial Management, 7(3), pp: 297-317.
736
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.3 (2013):723-738
Kamil, Ahmad dan Antonius Herusetya. 2012. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social
Responsibility . Media Riset
Akuntansi, 2(1), h: 1-17.
Kartini dan Tulus Arianto. 2008. Struktur Kepemilikan,
Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Struktur Modal Pada
Perusahaan Manufaktur.
Jurnal
Keuangan Dan Perbankan, 12(1),
h: 11 – 21.
Mathews, M.R. 1995. Social
and Environmental Accounting: A Practical Demonstration of
Ethical
Concern. Journal of Business Ethics, 14(8), pp: 663-671.
Nurlela dan
Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social
Responsibility
terhadap Nilai
Perusahaan
dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
sebagai Variabel
Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI .
Nuzula, Nila Firdausi and masanori Kato. 2011. Do Japanese Capital Markets Respond to
the
Publication
of Corporate Social
Responsibility Reports? . Journal of
Accounting,
Finance
and Economics, 1(1), pp: 48-60.
Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas,terhadap
Corporate Social Responsibility . Jurnal Akuntansi & Auditing , 8(1), November 2011,
h.
1-94.
Reverte, C. 2009. Determinants of Corporate
Social Responsibility Disclosure
Ratings by
Spanish Listed Firms. Journal of Business Ethics, 88, pp: 351-366.
Rika, Nurlela dan Islahudin. 2008.
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan
dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
sebagai Variabel
Moderating. Simposium
Nasional Akuntansi XI.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010.
Pengaruh Corporate Governance
pada Hubungan Corporate
Social
Responsibility dan
Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi XIII
Purwokerto
2010.
Sari, Rizkia Anggita. 2012.
Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social
Responsibility
Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal
Nominal, 1(1), h: 124-140.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2003.
Kinerja Keuangan, Political Visibility , Ketergantungan
pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan. Makalah
disampaikan pada Simposium
Nasional Akuntansi VI Surabaya,
16 – 17 Oktober
2003.
, Eddy Rismanda.
2005. Karakteristik Perusahaan
dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta.
SNA VIII
Solo, 15-16 September 2005.
Undang-Undang No.40 tahun 2007.
Utama, Sidharta. 2007. Evaluasi
Infrastruktur Pendukung Pelaporan TanggungJawab Sosial
dan
Lingkungan di Indonesia. www.ui.edu. Diakses tanggal 18 Mei
2013.
737
G.A.M, Ervina Rosiana, Gd. Juliarsa dan M.M.
Ratna Sari. Pengaruh Pengungkapan CSR…
Waryanti, 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Pengungkapan Sosial Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1 Akuntansi UNDIP.
www.idx.co.id
738
0 komentar:
Posting Komentar