Nama : Wahyu Danu S
Npm : 27211319
Kelas : 4EB08
Perilaku Etika Dalam
Bisnis
Etika
bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti
apabila menjalankan bisnis. Masalah penilaian terhadap kegiatan dan perlaku
bisnis sangat terkait dengan etika bisnis yang mengacu pada kebenaran atau
kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini yang dimaksud adalah etika
standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh
masyarakat, perusahaan dan individu. Perusahaan harus mempunyai prinsip bisnis
yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku
Etika
Tujuan
bagi sebuah perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan . Akan tetapi, karena
perusahaan hanya memprioritaskan keuntungan saja maka banyak sekali terjadi
penyimpangan terhadap norma-norma moral.
Perusahaan mudah sekali tergoda untuk menempuh jalan pintas dalam meningkatkan
keuntungan. Namun semakin disadari bahwa godaan itu membawa risiko besar yang
akan menjadi bencana yang akan
menghancurkan perusahaan pada jangka panjang. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku etika dalam bisnis
yaitu :
1.
Lingkungan Bisnis
Para eksekutif perusahaan dihadapkan
pada suatu dilema yang menekannya, seperti misalnya
harus mengejar kuota penjualan, menekan biaya, peningkatan efisiensi dan
bersaing. Akan tetapi perusahaan juga
harus bertanggung jawab terhadap masyarakat agar kualitas barang terjaga, harga
barang yang yang ditawarkan juga terjangkau. Dapat dilihat sangat nampak dua
hal bertentangan yang harus dijalankan. Misalnya, meminimalkan biaya dan meningkatkan kualitas produk. Oleh
karena itu perusahaan harus tepat dapat mengambil keputusan.
2.
Organisasi
Anggota organisasi saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
Organisasi terhadap individu harus tetap berperilaku etis atau sewajarnya.
3.
Indivudu
Seseorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berinteraksi dengan
sesama akan berprilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat
dipelajari dari interaksi dengan teman, famili, dan kenalan. Dalam bekerja,
individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya yang
menjaga kehormatan profesinya. Bahkan beberapa profesi memiliki kode etik
tertentu dalam pekerjaannya.
Kesaling Ketergantungan Antara Bisnis
dan Masyarakat
Tata
hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta
etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika antara sesama pelaku bisnis maupun etika terhadap masyarakat
dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan
dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis
terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi
berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia.
Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks.
Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan
dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan
perhatian yang seimbang.
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk "uang " dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan
dengan mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap
masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa
dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terutama dalam hal pendidikan,
kesehatan, pemberian pelatihan keterampilan, dan lain sebagainya. Etika bisnis
merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika
pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga
memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis
dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :
1. Hubungan
antara bisnis dengan langganan/konsumen
2. Hubungan
dengan karyawan
3. Hubungan
antar bisnis
4. Hubungan
dengan investor
5. Hubungan
dengan lembaga-lembaga keuangan
Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap
Etika
Para pelaku bisnis secara umum memiliki
kepedulian terhadap masyarakat selain itu juga harus memperhatikan karyawannya
agar terjalin hubungan yang berkesinambungan antara pelaku bisnis, karyawan dan
masyarakat. Dengan begitu sebuah usaha dapat mencapai tujuannya dan tentunya
berkembang pesat.
Misalnya
seorang pengusaha harus memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan
rendah dan saat hari raya iba, konsumen diberikan hadiah atau bingkisan
sehingga akan terus berlangganan dengan kita.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah :
a)
Pengendalian diri
b)
Pengembangan Tanggung Jawab
Sosial
c)
Mempertahankan Jati Diri dan tidak
mudah terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan TI.
d)
Menciptakan persaingan yang sehat
e)
Menerapkan konsep "pembangunan
berkelanjutan"
f)
Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
g)
Mampu menyatakan yang benar itu benar
h)
Menumbuhkan sikap saling percaya
Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Perkembangan dalam
etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut:
1.
Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan
filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan
manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur
2.
Masa Peralihan tahun 1960-an
Ditandai
pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi
mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan).
Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu
dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and
Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social
responsibility.
- Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu
tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS,
- Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai
berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara
akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business
Ethics Network (EBEN),
- Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis
sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for
Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Etika Bisnis dan
Akuntan
Dalam kenyataannya, banyak akuntan
yang tidak memahami kode etik profesinya sehingga dalam prakteknya mereka banyak
melanggar kode etik. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan public
terhadap profesi akuntansi. Kondisi ini diperburuk dengan adanya perilaku
beberapa kepentingan mereka sendiri. Dalam menjalankan profesinya seorang
akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik
Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan
etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk
berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat.
Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien,
pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau
mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana
yang diatur dalam kode etik profesi.
0 komentar:
Posting Komentar