Puisi Diantara Tangisku
Semenjak ku
mengenal dirimu
Hatiku seakan cair!
Bagaikan bongkahan es yang dulunya membatu
Seketika cair oleh cahaya matahari yang dahsyat namun sangat lembut
Hatiku seakan cair!
Bagaikan bongkahan es yang dulunya membatu
Seketika cair oleh cahaya matahari yang dahsyat namun sangat lembut
Setiap guratan
sedih diwajahku
Kau ubah menjadi sebuah kesabaran dan keceriahan
Tangis dan duka di wajahku
Kau usap dengan lembutnya belaian tanganmu
Kau ubah menjadi sebuah kesabaran dan keceriahan
Tangis dan duka di wajahku
Kau usap dengan lembutnya belaian tanganmu
Ternyata, tanpa
kusadari
Dirimu juga ikut menangis di balik usapan air mataku
Di antara tangisku kau teduhkan perasaanku
Dengan kecupan sayang dikeningku
Dirimu juga ikut menangis di balik usapan air mataku
Di antara tangisku kau teduhkan perasaanku
Dengan kecupan sayang dikeningku
Seakan tak
ingin ku tahu bahwa dirimu juga bersedih
Kau bohongi gurat wajahmu dengan senyuman
Namun, di antara peran kebohongan yang kau lakukan
Jiwamu tak ingin ikut berbohong
Sampai ku merasakan apa yang juga kau rasakan!
Kau bohongi gurat wajahmu dengan senyuman
Namun, di antara peran kebohongan yang kau lakukan
Jiwamu tak ingin ikut berbohong
Sampai ku merasakan apa yang juga kau rasakan!
Di antara
tanggisku, kau panjatkan do’a padaNya
Demi kebahagiaanku. Dan
Di antara tangisku kau selalu berikanku
Harapan baru nan lebih indah dari sebuah mimpi
Demi kebahagiaanku. Dan
Di antara tangisku kau selalu berikanku
Harapan baru nan lebih indah dari sebuah mimpi
0 komentar:
Posting Komentar